Pages

Sabtu, 25 Mei 2013

Pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dan Daya Dukung Lingkungan


Abstrak
ABSTRAK
Paramecium sp. adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan berkembang biak sangat cepat, dimana setiap individu bereproduksi dengan cara membelah diri. Populasi dalam suatu daerah selalu berubah setiap saat. Hal tersebut bergantung pada faktor lingkungan. Untuk menduga harga K (daya dukung lingkungan), ada tiga cara, yaitu dengan cara empiris, dengan persamaan linear antara r dan K., dan dengan eliminasi dua persamaan.
Praktikum ini bertujuan untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp. dan besarnya daya dukung lingkungan berdasar pendekatan matematik dan empirik.
Hasil  praktikum ini menunjukkan tingkat kurva pertumbuhan populasi Paramaecium sp.  membentuk kurva eksponensial, yaitu kecepatan pertumbuhan meningkat dari jumlah awal, yaitu 100 individu dan terus-menerus bertambah hingga kemudian sampai pada titik maksimum pertumbuhan, yaitu 36870 individu pada hari ke-9. Terdapat perbedaan harga daya dukung lingkungan pada masing- masing metode karena pendekatan yang digunakan berbeda.

Keyword: Paramaecium sp., populasi, daya dukung lingkungan.


PENDAHULUAN
Makhluk hidup di alam semesta tidak akan hidup sendiri dan terlepas dari faktor lainnya. Kelangsungan semua makhluk hidup saling mempengaruhi dan ketergantungan dengan berbagai variasi faktor di sekelilingnya. Hubungan antar individu, populasi dengan habitat atau relung hidupnya, akan kompleks, spesifik dan beraneka, bahkan bisa menjadi rumit keterkaitan antar komponen yang ada dalam suatu ekosistem.
Pada setiap habitat alami akan mengandung unsur hayati dan non hayati yang berinteraksi, sehingga terbentuk suatu sistem ekologi. Sebagai suatu satuan fungsional dasar, ekosistem memiliki komponen autotropik (dapat membuat makanan tanpa fotosintesis) dan heterotropik (tidak dapat melakukan fotosintesis). Kompetisi dan asosiasi dapat terjadi diantara organisme, yang dapat bersifat saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), ada dirugikan atau diuntungkan (komensalisme), saling menunjang atau menguntungkan (sinergisme), dan saling mengalah atau mematikan (kompetisi alam).
Populasi adalah jumlah individu atau spesies yang sejenis dalam suatu tempat. Populasi yang ada di suatu daerah akan selalu berubah setiap saat. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan jumlah individu bergantung pada faktor lingkungan sehingga jumlah individu dapat bertambah atau berkurang. Bila sumber daya alam berlimpah tak terbatas, maka populasi akan bertambah sangat cepat secara eksponensial.
Tetapi jarang sekali populasi mengikuti pertumbuhan eksponensial atau tipe pertumbuhan tersebut hanya terjadi di awal pertumbuhan ketika jumlah individu yang masih sangat sedikit dan daya dukung lingkungan untuk mendukung pertumbuhan masih sangat besar sehingga model pertumbuhan populasi biasanya mengikuti persamaan logistik. Besar daya dukung lingkungan berpengaruh pada jumlah individu. Makin banyak jumlah individu makin berkurang kemungkinan setiap individu untuk mendapatkan makanan dan sumber daya lain. Untuk mempertahankan  hidupnya maka individu dalam populasi tersebut mau tidak mau harus berkompetisi dengan sesama, selain dengan jenis lain. Tingkat kompetisi antar individu dalam populasi dinyatakan dalam koefisien kompetisi internal dan dilambangkan dengan huruf γ (gamma). Model pertumbuhan populasi dengan menggunakan tingkat kompetisi internal dapat dirumuskan sebagai berikut :
     dN = N(r- γN) = rN-γN2
        dt  
Hubungan antara K dengan γ dinyatakan dalam persamaan berikut :
     K=  
Bila jumlah individu lebih banyak dari besarnya daya dukung lingkungan maka populasi akan kekurangan sumber daya sehingga tingkat reproduksinya menurun beremigrasi, akibatnya ukuran populasi mengecil. Jumlah individu akan stabil di sekitar daya dukung lingkungan, dengan demikian ukuran populasi akan konstan. Kenyataannya tidak demikian, yang sering terjadi adalah berfluktuasi di atas dan di bawah daya dukung lingkungan. Hal ini di sebabkan karena populasi perlu waktu untuk menanggapi lingkungan.
Pada praktikum kita kali ini menggunakan Paramecium sp. sebagai organisme yang akan diukur laju pertumbuhan populasinya. Yang merupakan mikroorganisme uniseluler dan bereproduksi dalam waktu singkat. Pada pergerakannya Paramecium sp. dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bergerak dari daerah yang bergravitasi tinggi ke gravitasi yang lebih rendah atau biasa disebut geotropik negatif. Paramecium sp. juga memiliki trichocysts yang berfungsi untuk menangkap mangsa dengan menjulurkan filamen lengket sehingga dapat melumpuhkan mangsanya, sedangkan vakuola kontraktil digunakan untuk ekskresi air dari dalam sitoplasma. Paramecium sp. berkembang biak secara aseksual yaitu dengan pembelahan ganda (binary fision) dan secara seksual dengan konjugasi.






                                                       
BAHAN DAN CARA KERJA

 CARA KERJA

Menyiapkan biakan Paramecium sp.
Menyiapkan satu tabung jar kosong bersih, lalu diberi label. Memberi tanda pada dinding luar tabung tersebut dengan ketinggian 60 cc, 80 cc, dan 100 cc menggunakan spidol permanent. Kemudian memasukkan air rebusan jerami setinggi 60 cc dan 100 ekor Paramecium sp. pada tabung. Selanjutnya menambahkan air rebusan jerami sampai batas 100 cc. Menutup tabung dengan kertas, ikat dengan tali kemudian beri lubang.

Menyiapkan biakan Paramecium sp.
Mengambil 1-5 tetes air biakan Paramecium sp. meletakkan pada objek glass kemudian menutup dengan cover glass dan jumlahnya dihitung menggunakan mikroskop. Mengulangi hal tersebut hingga mendapatkan Paramecium sp. dengan jumlah yang ditugaskan (pada kelompok kami mendapatkan sebanyak 100 ekor).

Menghitung Paramecium sp.
Mengaduk dan mengambil biakan dengan pipet. meneteskan pada bilik hitung. Sedgewich-Rafter counting chamber dan tambahkan 3 tetes larutan JKJ. Penuhi bilik hitung hingga tidak terlihat adanya gelembung. Menutup dengan gelas penutup dan hitung menggunakan mikroskop cahaya. Mengulangi kegiatan tersebut sampai tiga kali pengamatan. Membuang biakan Paramecium sp. tadi sampai batas 80 cc. Menambahkan air rebusan jerami hingga batas 100 cc. Menutup kembali botol yang berisi biakan tadi dengan kertas yang telah diberi lubang.



HASIL DAN ANALISIS PERHITUNGAN
KLASIFIKASI
        Kingdom               : Animalia
        Filum                     : Protozoa
        Sub Filum              : Ciliophora
        Kelas                     : Ciliata
        Sub Kelas              : Holotricha
        Ordo                      : Hymenostomatida
        Famili                    : Paramaecidae
        Genus                    : Paramaecium
Spesies                  : Paramaecium sp.

DATA HASIL PENGUKURAN   
Tabel 1.1. Hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan populasi Paramaecium sp.
No
Hari
∑ ulangan N/cc
∑ rata-rata N/cc
∑ N 100 cc
I
II
III
1
0
-
-
-
-
100
2
7
345
171
341
285,7
28570
3
9
531
240
335
368,7
36870
4
11
241
257
124
207,3
20730
5
14
41
15
27
27,7
2770
6
16
110
203
96
136,3
13630
7
18
116
375
281
257,3
25730
8
21
462
360
181
334,3
33430
9
23
349
129
181
219,7
21970
10
25
310
202
236
249,3
24930
11
28
94
54
77
75
7500
12
30
35
73
52
53,3
5330
13
35
33
55
31
39,7
3970
14
37
27
20
20
22,3
2230
15
38
76
43
53
57,3
5730
16
39
33
36
15
28
2800
             
Data diatas dalam bentuk grafik pada Gambar 1.1.


Gambar 1.1. Pertumbuhan populasi Paramaecium sp.



ANALISIS PERHITUNGAN
Untuk menduga besarnya harga K (besarnya daya dukung lingkungan), digunakan berbagai cara yaitu:
                     
Cara Empiris
Asumsinya jumlah individu akan berfluktuasi di sekitar harga K. Pada grafik terlihat bahwa fluktuasi dimulai pada usia biakan 9 hari, dan berlangsung terus sampai akhir pengamatan. Tetapi mulai hari ke 28 jumlah individu makin berkurang mungkin nutrisi dalam biakan tersebut sudah habis. Kita hanya akan menggunakan data usia hari ke-9, 14, 21, dan 23, keempat data ini diasumsikan sebagai nilai tertinggi dan terendah yang dicapai di sekitar harga K. Harga K adalah rata-rata dari keempat nilai tersebut yaitu:

K = (36870 + 2770 + 33430 + 21970) / 4 = 23760 individu

Persamaan Linier antara r dan K
Asumsinya pada awal pertumbuhan r mencapai maksimum dan pada saat mencapai harga K maka pertumbuhan akan berhenti, sehingga r = 0.
Maka harus mencari nilai r dengan persamaan:

                                
1.      N = 100 (awal)



                                      
r = 0,808

2.      N = 28570



                                      
r = 0,128

3.      N = 36870


                                        
r = - 0,288

Pada saat N = 36870 tidak kami gunakan lagi karena r sudah negatif, yang dalam asumsi kami tidak ada. Nilai r berturut-turut adalah 0,808 dan 0,128.

            Untuk mencari persamaan regresi, kami menggunakan grafik 1.2. dibawah ini

Gambar 1.2 Grafik hubungan N dan r

Pada saat r = 0 ada dua kemungkinan, yaitu pada saat N = 0 dan pada saat N = K. Kami memakai kemungkinan N = K
Jadi y = - 0,00002 x + 0,810
        r = - 0,00002 (N) + 0,810
        0 = - 0,00002N + 0,810
        N = 40500

N = K jadi K = 40500

Cara Eliminasi Dua Persamaan
Persamaan:
Diubah menjadi


Dengan menggunakan data hari ke 0 (N = 100), 7 (N= 28570), dan 9 (N = 36870)

Persamaan 1:



Persamaan 2:



Persamaan 1 – Persamaan 2


             x 28570

   x 100
Hasil kalinya


Jadi,
Selanjutnya disubtitusikan dengan persamaan 1
 

Dihitung dengan persamaan

Jadi,  , K = 2905,1
 


 
PEMBAHASAN
 Paramecium sp. adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan berkembang biak sangat cepat, dimana setiap individu bereproduksi dengan cara membelah diri. Pertumbuhanya digambarkan dalam bentuk kurva eksponensial. Paramecium sp. Pada praktikum kali ini ditumbuhkan pada medium yang tingkat udaranya dibatasi. Sehingga kurva pertumbuhannya  membentuk kurva eksponensial, yaitu kecepatan pertumbuhan meningkat dari jumlah mula-mula yang sedikit dan terus-menerus bertambah hingga kemudian sampai pada titik maksimum pertumbuhan. Pada saat seperti itu jumlah mikroorganisme statis dan nilai daya dukung lingkungan berimpit dengan jumlah pertumbuhan populasi.
Pada awalnya Paramecium sp. berjumlah 100 individu. Pada awal -awal pertumbuhannya normal, karena Paramecium sp. sedang dalam fase adaptasi terhadap lingkungannya. Pada hari ke-7 mengalami pertumbuhan secara signifikan karena Paramecium sp. sudah selesai beradaptasi dan mulai berkembang biak secara cepat. Sedangkan pada hari ke-9 mengalami puncak pertumbuhan. Sedangkan pada hari ke-11 menunjukkan penurunan secara signifikan, hal ini disebabkan karena ketersediaan nutrisi dan medium relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah individu sehingga terjadi penurunan jumlah individu. Dan juga hasil ekskresi bakteri yang tertimbun – timbun menyebabkan kematian pada bakteri.
Sedangkan pada kelompok lain, dengan biakan awal 40 Paramaecium sp.,
Dari analisa di atas diketahui bahwa pertumbuhan populasi Paramecium sp. dipengaruhi oleh kompetisi intrinsik. Hal ini disebabkan juga karena nilai intrinsik lebih besar dari kompetisi intrinsik maka daya dukung lingkungan akan semakin besar. Besar nilai K yang ditentukan dengan cara persamaan linear dan eliminasi dua persamaan terdapat perbedaan. Hal ini terjadi karena penghitungan dilakukan dengan pendekatan yang berbeda, sehingga asumsi bahwa populasi berfluktuasi pada harga K tidak dapat digunakan atau lonjakan yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa populasi tidak berfluktuasi di sekitar harga K.
Diantara ketiga metode tersebut, sulit dipastikan dugaan mana yang benar. Dalam kenyataannya, ketika akan menentukan besarnya harga maka kita juga harus melihat kondisi di lapangan. Faktor – faktor lain akan sangat mempengaruhi keputusan kita dalam menentukan mana yang benar. Boleh jadi kita akhirnya tidak menggunakan ketiga nilai tersebut, melainkan menentukan nilai yang bersifat kisaran. Keputusan yang kita ambil berdasar intuisi ilmiah yang sering dinamakan professional judgment. Di alam kita dapat juga menentukan besarnya harga K bila kita tahu kebutuhan nyata tiap individu yang ada di daerah tersebut.
                                                                                                                                 

KESIMPULAN
1          Jumlah individu bergantung pada daya dukung lingkungan. Jika sekitar lingkungan ataupun sumber daya alam melimpah maka pertumbuhan suatu individu akan meningkat. Tetapi juga tidak hanya karena faktor tersebut yang mempengaruhi pertumbuhan suatu individu. Ada faktor-faktor lain seperti, simbiosis mutualisme, komensalisme, sinergisme, dan kompetisi alam.
2          Jika jumlah individu makin besar maka makanan untuk setiap individu akan berkurang begitupun dengan sumber daya alam lainnya.  



DAFTAR PUSTAKA
Deshmukh, Ian. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Eric, R. Pianka. 2000. Evolutionary Ecology. San Fransisco : Educational Publisher INC.
Odum, E. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. (Terj.T. Samingan dan B Soegandito). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar