Pages

Sabtu, 25 Mei 2013

Laporan Praktikum : Senescense ( Penuaan)


I.             TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui pengaruh berbagai ZPT IAA dan kinetin terhadap proses penuaan tanaman

II.          BAHAN DAN ALAT
○ Bahan


·         Larutan IAA (5 ppm dan 0,5 ppm)
·         Larutan kinetin (5 ppm dan 0,5 ppm)
·         Aquades
·         Kertas saring
·         Daun – daun tanaman
·         Alumunium foil

○ Alat
·         Cawan petri


·           Kertas saring
●     Pipet
●     Pengebor gabus
●     Silet
●     Pinset


III.       HASIL PENGAMATAN
   Tabel 1. Kadar klorofil pada berbagai perlakuan daun tanaman
No
Macam Perlakuan
Kadar Klorofil
1
Air (kontrol)
λ 649 : 2
λ 665 : 1,5
2
IAA 5 ppm
λ 649 : 1,6
λ 665 : 1,8
3
IAA 0,5 ppm
λ 649 : 2
λ 665 : 2
4
Kinetin 5 ppm
λ 649 : 1,1
λ 665 : 1,3
5
Kinetin 0,5 ppm
λ 649 : 1,3
λ 665 : 1,3
              
IV.        Pengukuran Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer
Pada perlakuan Kontrol (Air)
Pada OD 649 = absorbansi 2
Pada OD 665 = absorbansi 1,5
Klorofil total (mg/l)     = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
                                    = (20,0x 2) + (6,1x1,5)= 40+ 9,15 =49,15
            Pada perlakuan IAA 5 ppm
Pada OD 649 = absorbansi 1,6
Pada OD 665 = absorbansi 1,8
Klorofil total (mg/l)     = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
                                    = (20,0x 1,6) + (6,1x1,8)= 32+ 10,98 =42,98
            Pada perlakuan IAA 0,5 ppm
Pada OD 649 = absorbansi 2
Pada OD 665 = absorbansi 2
Klorofil total (mg/l)     = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
                                    = (20,0x 2) + (6,1x2)= 40+12,2=52,2
            Pada perlakuan kinetin 5 ppm
Pada OD 649 = absorbansi 1,1
Pada OD 665 = absorbansi 1,3
Klorofil total (mg/l)     = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
                                    = (20,0x 1,1) + (6,1x1,3)= 22+7,93=29,93
            Pada perlakuan kinetin 0,5 ppm
Pada OD 649 = absorbansi 1,3
Pada OD 665 = absorbansi 1,3
Klorofil total (mg/l)     = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
                                    = (20,0x 1,3) + (6,1x1,3)= 26+7,93=33,93





V.          HASIL DISKUSI
         Pemisahan Pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas
Sebelum memulai pembahasan, jawaban kami terhadap pertanyaan diskusi pada petunjuk praktikum adalah sebagai berikut :
1.      Perubahan – perubahan apa saja yang terjadi dari hasil perlakuan percobaan dalam praktikum ini?
Jawab : Terjadi perubahan kadar klorofil pada berbagai perlakuan karena pengaruh hormon.
2.      Apakah pengaruh dari pemberian ZPT terhadap perubahan kadar klorofil?
Jawab :  Kandungan klorofil pada daun menjadi semakin rendah karena terjad hormon auksin IAA dan kinetin memacu penuaan pada tanaman.
3.      Bagaimanakah mekanisme penuaan dapat terjadi karena pengaruh hormon pada tanaman?
Jawab : Hormon auksin IAA bekerja optimal pada kondisi gelap, hormon ini memamcu pemanjangan dan perkembangan sel.
      
VI.        PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini kami ingin mengetahui pengaruh berbagai ZPT IAA dan kinetin terhadap proses penuaan tanaman. Keempat cawan petri yang berisi 30 biji kacang hijau dengan perlakuan yang berbeda, di letakkan di tempat gelap selama 7 hari. Keempat perlakuan itu adalah cawan I sebagai kontrol yang ditambah air, cawan ke II ditambah ZPT 2,4 D (2,4 Dichlorofenoxy acetic acid), cawan ke III ditambah IAA, dan cawan ke IV ditambah kinetin. Zat pengatur tumbuh yang merupakan hormon auksin adalah 2,4 D (2,4 Dichlorofenoxy acetic acid) dan IAA. Sedangkan kinetin merupakan zat pengatur tumbuh yang merupakan hormon sitokinin yang dapat memacu sitokinesis pada sel.
Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang disintesis disalah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respons fisiologis (Salisbury, 1995). Sedangkan zat pengatur tumbuh merupakan senyawa yang dibuat secara sintetik untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk kelangsungan hidupnya (Wattimena, 1998).
Pada praktikum ini, diperoleh hasil kadar klorofil yang paling tinggi adalah pada perlakuan hormon IAA 0,5 ppm, yaitu  52,2 mg/l. Seharusnya kadar klorofil yang paling tinggi adalah pada perlakuan kontrol (air). Hal ini bisa dimungkinkan karena kurangnya menggerus sehingga hanya sedikit klorofil yang larut. Sedangkan kadar klorofil yang paling sedikit, yaitu 29,93 mg/l  adalah pada perlakuan penambahan hormon kinetin 5 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa hormone kinetin berpengaruh pada proses penuaan organ tanaman yaitu daun. Karena semakin tua daun tanaman maka semakin sedikit pula kandungan klorofilnya.

VII.    KESIMPULAN
Perlakuan penambahan ZPT  berpengaruh pada proses penuaan daun. Pada praktikum ini, kinetin 5 ppm memberikan hasil kandungan klorofil yang paling sedikit, yaitu 29,93 mg/l.


VIII.  DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, G., 1986, Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB, Bandung
Kimball, John W., 1983, BIOLOGI, edisi ke lima, jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Salisbury, F.B., Cleon W.R. 1995. Fisiologi Tumbuhan, jilid 1. Penerbit ITB, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar