Pages

Kamis, 01 Agustus 2013

OVERPLANTING



OVERPLANTING

I.              Tujuan
Melakukan overplanting anggrek Phalaenopsis sp.

II.           Dasar Teori
Overplanting atau penjarangan merupakan bagian dari metode subkultur, yang bertujuan menjarangkan kultur yang sudah terlalu padat dan media sudah tidak dapat mendukung pertumbuhan kultur. Overplanting lazim dilakukan pada kultur biji anggrek, kultur embrio, baik pada embrio somatic maupun embrio mikrospora. Biji anggrek sangat kecil dan endospermnya tidak berkembang sehingga membutuhkan teknik kultur jaringan untuk berkecambah. Dalam satu tahap perkecambahan (dari biji sampai tumbuh plantlet yang siap diaklimatisasi) dilakukan minimal dua kali overplanting.
Kegiatan sub kultur harus dilakukan terhadap inokulum disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1) tumbuhnya eksplan cukup cepat dan telah memenuhi seluruh botol kultur
2) media tumbuh telah mengering yang ditandai dengan berkurangnya volume agar-agar atau media cairnya sudah habis
3) eksplan perlu diperbanyak lebih lanjut untuk tujuan tahapan perbanyakan selanjutnya
4) eksplan memerlukan media yang susunannya baru agar dapat mengalami diferensiasi lebih lanjut (Muslim, 2009).

III.        Alat dan Bahan
Alat :
1.    Pinset pendek dan panjang steril
2.    Scalpel steril
3.    Petridish steril
4.    Lampu Bunsen
5.    Laminar Air flow (LAF)
6.    Botol kultur steril
7.    Sprayer
Bahan :
1.    Medium VW
2.    Plb Anggrek Phalaenopsis sp.
3.    Alkohol 70 %
4.    Spirtus

IV.        Cara Kerja
1.        Menyiapkan alat – alat seperti pinset, scalpel, petridish, botol berisi alkohol, botol kultur berisi media kultur, dan lampu bunsen.
2.        Melakukan sterilisasi semua alat – alat tersebut.
3.        Menyalakan lampu dan blower LAF, kemudian memasukkan alat – alat ke dalam LAF, dengan terlebih dahulu menyemprotkan alkohol 70%.  Menata alat – alat  di meja LAF sesuai dengan standar teknis aseptis.
4.        Mematikan lampu dan blower LAF, kemudian menyalakan lampu UV. Penyinaran lampu UV terhadap alat – alat kultur dilakukan selama 20-30 menit.
5.        Setelah 30 menit lampu UV dimatikan, selanjutnya lampu dan blower LAF dinyalakan.
6.        Memasukkan plb anggrek yang akan dioverplanting ke LAF. Botol kultur plb disemprotkan alcohol 70% sebelum dimasukkan ke dalam LAF.
7.        Menyalakan lampu Bunsen dan membukan kertas payung dari setiap alat – alat steril (pinset, scalpel, petridish). Memasukkan ujung scalpel dan pinset ke dalam botol yang berisi alkohol 70%.
8.        Mengeluarkan plb dari botol dengan scalpel. Ujung pinset dilewatkan diatas api lampu Bunsen sampai alkoholnya habis sebelum digunakan. Selanjutnya meletakkan plb di petridish steril.
9.        Menanam plb pada media overplanting yang sudah disediakan. Penanaman dilkakukan dengan jarak yang tidak terlalu dekat (overplanting).
10.    Memberi label pada kultur, yang berisi tanggal pengkulturan dan nama kelompok.
11.    Menyimpan kultur pada ruang inkubasi.


V.  Pembahasan
 Pada praktikum overplanting ini kami menggunakan anggrek Phalaenopsis sp sebagai bahan untuk ditanam di media VW. Overplanting merupakan bagian dari metode subkultur, yang bertujuan menjarangkan kultur yang sudah terlalu padat dan media sudah tidak dapat mendukung pertumbuhan kultur. Eksplan atau kalus yang sudah waktunya dipindahkan ke dalam media kultur yang baru harus segera dilaksanakan dan tidak boleh sampai terlambat. Sub kultur yang terlambat dapat menyebabkan pertumbuhan eksplan atau kalus tersebut akan terhenti atau mengalami pencoklatan atau bahkan terkontaminasi oleh jamur atau bakteri. Keadaan eksplan yang demikian kemungkinan untuk diselamatkan kecil sekali sebab spora jamur atau bakteri dapat menyebar dengan cepat sekali (Muslim, 2009).
Dalam praktikum ini, kami melakukan dua kali pengulangan overplanting kultur anggrek. Pada minggu pertama pengamatan, belum terjadi kontaminasi pada kedua kultur anggrek dan pertumbuhannya juga belum terlalu tampak.  Namun pada pengamatan minggu ke 2 mulai muncul kontaminasi berupa kapang pada media dan kultur anggrek pada botol kedua. Hal ini bisa dikarenakan dalam proses subkultur dari botol induk ke botol kultur kurang steril. Sehingga dalam percobaan ini overplanting tidak berhasil pada botol kultur kedua. Pada minggu ke 2, pada media dan anggrek botol kultur  pertama tidak terjadi kontaminasi. Selain itu, anggrek pada botol kultur pertama sudah mulai tampak pertumbuhan dengan bertambah panjang dan besarnya daun. Hal ini menunjukkan bahwa overplanting pada botol kultur pertama telah berhasil.

VI. Kesimpulan
   Overplanting anggrek Phalaenopsis sp. hanya berhasil sebagian karena munculnya kontaminasi menunjukkan kurang sterilnya dalam proses perlakuan overplanting


Daftar Pustaka

Manuhara, S.W. Junairiah. Wahyuni, D. K. 2010. Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Muslim, Ahmadi. 2009. Melakukan subkultur (inokulum). http://mediakultur jaringan.blogspot.com/2010/08/melakukan-sub-kulturinokulum.html. Diakses tanggal 03 Januari 2012.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar