I.
Tujuan:
1. Mengetahui
metode sterilisasi eksplan.
2. Mengenal
bahan yang dibutuhkan dalam sterilisasi eksplan.
II.
Dasar
Teori
Dari semua sumber kontaminasi, kontaminasi dari
bahan tanam/eksplan merupakan yang paling sulit diatasi. Untuk itu diperlukan
bahan sterilan yang tepat untuk menghilangkan kontaminan dari eksplan. Kontaminan
hidup dapat berupa cendawan, bakteri, serangga dan telurnya, tungau serta
spora. Bila kontaminan ini tidak dihilangkan, maka pada
media yang mengandung gula, vitamin dan mineral, dalam waktu singkat seluruh
botol terpenuhi oleh kontaminan yang akhirnya mengakibatkan eksplan menjadi
mati. Sterilisasi eksplan dengan bahan sterilisasi
adalah sebatas membersihkan debu, cendawan, bakteri dan kontaminan lain dari bagian
permukaan eksplan atau disebut desinfestasi (Muslim, 2010).
Sterilisasi eksplan terdiri dari dua metode atau dua
cara yaitu secara mekanis dan secara kimiawi.
a. Sterilisasi
eksplan secara mekanis
Sterilisasi
eksplan secara mekanis dugunakan untuk eksplan yang keras atau berdaging yaitu
dengan membakar eksplan di atas lampu spirtus sebanyak tiga kali. Eksplan keras
yang disterilisasi dengan cara ini yaitu tebu, biji salak, bung, buah anggrak
dan kapulaga. Sedangkan eksplan yang berdaging antara lain wortel, umbi, bawang
putih.
b. Sterilisasi
eksplan secara kimiawi
Sterilisasi
eksplan secara kimiawi digunakan untuk eksplan yang lunak (jaringan muda)
seperti daun, tangkai daun dan anther. Bahan-bahan kimia yang dapat digunakan
untuk sterilisasi antara lain:
1. Sodium
hipoklorit
Nama dagangnya
adalah Clorox dan bayclin. Konsentrasi untuk steril tergantung dari kelunakan
eksplan, dapat 5% - 10% dan waktunya antara 5 – 10 menit. Pembuatan larutan
Clorox adalah dengan menuangkan Clorox dan aquades dengan perbandingan 1 : 4
(misalkan 25 ml Clorox dan 100 ml aquades), lalu ditambahkan dengan tween-20
sebanyak satu tetes dan dicampur.
Cara sterilisasi
di dalam laminar air flow adalah
sebagai berikut: pertama-tama adalah eksplan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
yang berisi larutan Clorox, kemudian leher Erlenmeyer dipegang dan
digoyang-goyangkan dengan arah memutar mendatar selama kurang lebih 3 menit,
langkah selanjutnya adalah mencuci bersih eksplan tersebut dengan aquades
steril sebanyak 3 – 5 kali, masing-masing selama 3 menit. Setelah selesai
eksplan diambil dengan pinset dan diletakkan di atas petridish yang ada kertas
saringnya. Dengan demikian eksplan sudah siap untuk disimpan.
2. Merkuri
klorit
Nama dagandnya
adalah sublimat 0.05%. Penggunaan bahan kimia ini harus berhati-hati karena
bersifat racun. Cara perlakuan sterilisasi dengan menggunakan sublimat sama
dengan sterilisasi dengan menggunakan Clorox, hanya waktunya lebih pendek
karena bersifat keras. Bila sterilisasi terlalu lama dapat menyebabkan
kerusakan pada eksplan (berwarna coklat) sehingga eksplan tersebut tidak akan
mampu tumbuh menjadi kalus.
3. Alkohol 70%
Alcohol lebih
banyak diperdagangkan dalam bentuk alcohol 95%. Jamur biasanya mati dengan
alcohol 70%, sedangkan dalam alcohol 95% masih tetap hidup. Oleh karena itu,
alcohol 95% perlu di encerkan menjadi 70%. Caranya adalah sebagai berikut:
tuangkan alcohol 95% sebanyak 25 ml ke dalam gelas ukur, kemudian tambahkan
aquades sebanyak 70 ml sehingga volume akhir menjadi 95 ml (Manuhara et al., 2010).
III.
Alat
dan Bahan
Alat:
1. Cawan
petri steril
2. Pinset
steril
3. Beker
glass steril
4. Erlenmeyer
steril
5. Skapel
steril
6. Gelas
ukur
7. Pengaduk
8. Bunsen
9.
Laminar
air flow
Bahan:
1. Umbi
wortel
2. Daun Chataranthus roseus
IV.
Cara
Kerja:
a. Melakukan
sterilisasi umbi wortel secara mekanis
1. Mencuci
bersih umbi wortel dengan detergen dan membilasnya dengan menggunakan aquades
steril.
2. Melakukan
sterilisasi umbi wortel dengan cara pembakaran.
3. Melakukan
sterilisasi eksplan wortel dengan cara mengupas kulit luar wortel yang telah
dibakar. Pengupasan dilakukan di dalam laminar
air flow dan dalam kondisi steril. Setelah mengupas, kemudian membakar
wortel kembali lalu mengupas kembali sampai sebanyak tiga kali.
4. Kemudian
memotong wortel tadi dengan ukuran kurang lebih 2 cm lalu menanamnya.
b. Melakukan
sterilisasi daun Cataranthus roseus secara
kimiawi.
1. Melakukan
sterilisasi daun dengan larutan Clorox 25% selama 15 menit
2. Kemudian
membilas daun dengan aquades, setelah itu merendam kembali pada larutan Clorox
10% selama 15 menit.
3. Setelah
dua kali merendam dalam clorox, kemudian membilasnya dengan aquades sebanyak
tiga kali.
4. Menanam daun muda dalam media.
V.
Pembahasan
Proses
sterilisasi eksplan bertujuan agar eksplan yang ditanam dapat tumbuh dengan
baik dan tidak terganggu oleh kontaminan. Metode yang digunakan ada dua yaitu
secara mekanis dan secara kimiawi. Sterilisasi mekanis digunakan untuk eksplan
yang strukturnya keras, dalam praktikum ini yang digunakan adalah wortel.
Sedangkan sterilisasi kimiawi digunakan untuk eksplan yang strukturnya lunak,
dalam praktikum ini yang digunakan adalah daun Cataranthus roseus.
Pada proses sterilisasi wortel, setelah dibakar
bagian luar wortel harus dikupas. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali untuk
mendapatkan eksplan yang benar-benar streril. Sedangkan pada proses sterilisasi
daun Cataranthus roseus, bagian tepi daun harus diiris untuk melukai daun
supaya tumbuh kalus. Setalah disterilisasi, eksplan diletakkan pada ruang
inkubasi dan diamati apakah eksplan-eksplan tersebut mengalami kontaminasi.
Pengamatan dilakukan selama 14 hari.
Pada
eksplan Cataranthus roseus ulangan kedua
mengalami kontaminasi sedangkan pada eksplan wortel ulangan ketiga mengalami
kontaminasi. Kontaminasi ini terjadi karena metode pada saat melakukan proses
sterilisasi alat-alat yang digunakan kurang aseptik, sehingga memungkinkan
mikroorganisme lain dapat hidup pada media.
VI.
Kesimpulan
1. Sterilisasi
ekplan ada dua metode yaitu, secara mekanis untuk eksplan yang strukturnya
keras dan secara kimiawi yaitu untuk ekslan yang strukturnya lunak.
2. Bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk sterilisasi eksplan yaitu sodium hipoklorit, merkuri
klorit dan alkohol 70%.
Daftar
Pustaka
Manuhara,
S.W. Junairiah. Wahyuni, D. K. 2010. Petunjuk
Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Muslim, Ahmad.
2010. Sterilisasi Eksplan (Bahan Tanam) Kultur Jaringan. http://mediakulturjaringan.blogspot.com/2010/08/sterilisasi-eksplan-bahan-tanam-kultur.html.
2010..
Diakses tanggal 05 Januari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar